Kampung Inggris Pare adalah sebuah
perkampungan kecil yang terletak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Tempatnya sejuk dan cocok sebagai tempat belajar bahasa inggris. Memang,
di pare tepatnya Tulungrejo adalah tempat yang mendapatkan julukan
Kampung Inggris Pare. Di desa Tulungrejo, Pare, anda akan mendapati
berbagai macam tempat les bahasa Inggris. Yang terkenal adalah BEC, GEC,
Mahesa, Awareness, Marvels, Kresna, dan lain sebagainya. Berbagai
program pun telah sediakan, misalnya Grammar, Speaking, Conversation,
Toefl, Pronunciation, Translet, dan lain sebagainya.
Awal berdirinya kursus bahasa Inggris di
Pare ini tidak lepas dari peran orang yang bernama M. Kalend O. Ketika
mendengar nama ini tentu pembaca akan terasa asing. Tidak biasanya orang
Indonesia bernama seperti itu, kita cenderung mempersepsikan bahwa nama
tersebut identik dengan nama orang “bule”. Apalagi kaitannya dengan
bahasa Inggris.
Skateboard berasal dari California,
Amerika Serikat yang terkenal dengan olahraga selancarnya. Konon, para
peselancar mencari akal bagaimana mereka bisa tetap bermain seluncur
pada saat ombak laut sedang surut.
Maka, pada akhir 1940 hingga awal 1950,
diperkenalkanlah permainan skateboard. Skateboard adalah permainan
menaiki dan melakukan berbagai trik menggunakan papan skateboard.
Papan skateboard saat pertama kali
dikenal, sangat sederhana. Hanya kotak atau sebatang kayu yang dipahat
tangan dan diberi ban sepatu roda. Namanya saat itu sidewalk surfing.
Karena permainan ini hanya dimainkan ketika ombak surut.
Di tahun 1963, permainan skateboard
mulai terkenal. Perusahaan pembuat papan skateboard yang bermunculan
seperti Jack’s, Hobie, dan Mahaka bersaing ketat. Atlet skateboard pun
menjadi idola.
Mereka di antaranya Torger Johnson,
Woody Woodward, dan Danny Berer. Tapi, permainan mereka beda lho dengan
gaya skateboard zaman sekarang. gaya pemain dulu, lebih mirip penari
balet dalam beratraksi.
Tak terduga, di tengah kejayaannya.
Tiba-tiba skateboard mengalami kemunduran pada 1965. Permainan ini
dianggap tak lebih macho daripada permainan hula hop anak perempuan.
Perusahaan skateboard banyak gulung tikar. Tapi, masih banyak remaja
yang setia memainkannya di kala senggang.
Tahun 1975, skateboard mulai bangkit
kembali. Hal ini karena marak diadakan lomba freestyle dan slalom. Salah
satu yang terbesar adalah kontes freestyle dan slalom di Del Mar,
California. Saat itu, Zephyr team memperkenalkan gaya permainan yang
beda sama sekali dari jaman skateboard dulu.
Anggota tim Tony Alva, Jay Adams, dan
Stacy Peralta. Mereka melakukan banyak gaya yang tak terbayangkan di
atas skateboard mereka. Sontak, permainan ini menjadi lebih macho dan
cool di kalangan remaja.
Pada era 1980, pemain skateboard mulai
membuat vert ramp atau lahan untuk bermain skateboard. Teknik bermain
skateboard baru pun bermunculan. Yang termashyur adalah Alan Gelfand. Ia
orang yang pertama kali menemukan teknik ollie di Florida pada 1976.
Ia kini lebih banyak dikenal dengan
sebutan Alan “Ollie” Gelfand. Teknik Ollie sendiri adalah memainkan
skateboard tanpa memegang papan skateboard seperti sedang terbang.
Berskateboard pun kini tidak hanya di
lahan skateboard tapi merambah ke taman kota, trotoar, pusat
perbelanjaan seperti mal pun menjadi pilihan bermain. Teknologi papan
skate juga berkembang lebih modern dan lebih enak dipakai.
Lebar papan adalah 8 inci dengan panjang
30 sampai 32 inci dengan ban yang terbuat dari polyurethane. Desain pun
lebih menarik dan bervariasi. Skateboard merambah seluruh dunia
termasuk Indonesia.
Arsitektur Klasik (Classic) memberikan kesan yang anggun dan mewah.
Ciri khas arsitektur klasik yaitu pada pilar-pilar, ornament, dan
profil-profil yang yang berkembang pada saat Kerajaan Romawi atau Yunani
kuno. Bangunan dengan gaya klasik memiliki ukuran yang melebihi
kebutuhan fungsinya. Memiliki komposisi bangunan yang simetris dengan
tata letak jendela yang teratur (monoton).
Untuk desain interiornya, misalnya langit-langitnya memiliki
ketinggan ideal 3.5 meter, sehingga dapat mengekspresikan kemegahan.
Bentuk lengkung dan lebar menjadi ciri khas pada tangga rumah klasik.
Setiap jenis ruangan dibuat terpisah dengan ukuran yang besar. Dinding
dilapisi motif floral atau garis sementara tirai jendela dipilih yang
berbahan tebal dan menjuntai sampai ke lantai. Furnitur pun dipercantik
dengan teknik ukir, pahat dan penyepuhan yang membuatnya semakin
terlihat mewah. Bahan beludru dan brokat banyak diterapkan sebagai bahan
penutup untuk furnitur maupun tirai. Warna-warna seperti kuning
keemasan, biru langit dan krem banyak diterapkan pada ruang, furniture
maupun elemen pelengkapnya
artikel cafe kampung Inggris Pare